Tingkat Kepemilikan Tanah:
Beruang Kodiak sering mengklaim memiliki wilayah berburu yang sangat luas.
Ciri-ciri Hewan Pemakan Daging
Hewan pemakan daging memiliki beberapa ciri. Namun, ciri-ciri hewan satu dengan hewan lainnya berbeda-beda tergantung dengan tempat tinggalnya. Masih dilansir dari sumber yang sama, ciri-ciri hewan karnivora antara lain:
Kodiak Bear Largest Meat-Eating Land Mammal
This is the Alaskan Kodiak bear.
The weight of the Alaska Kodiak bear is 1000 kg.
When standing, the Kodiak bear can reach 4 meters in height.
The smell and nails of Kodiak bears are very strong, you know.
Individu Tertua yang Diketahui:
Beruang Kodiak biasanya dapat hidup di alam liar selama lebih dari tiga puluh tahun, tetapi ini cukup jarang terjadi.
Beruang Kodiak sangat penting bagi ekosistem Alaska karena membantu mengontrol populasi ikan salmon dan membantu menyebarkan benih tanaman.
Tidak Terlalu Agresif:
Jika Beruang Kodiak tidak merasa terancam atau terganggu, beruang Kodiak biasanya tidak agresif terhadap manusia.
Beruang Kodiak biasanya hidup sendiri, kecuali selama musim kawin atau ketika mereka berkumpul di sekitar sumber makanan yang luas.
Kebanyakan Vivipar
Sebagian besar hewan karnivora berkembang biak dengan cara melahirkan (vivipar), walaupun ada juga yang bertelur (ovipar) seperti ular, buaya dan beberapa jenis ikan. Maka dari itu, kebanyakan hewan karnivora adalah mamalia.
Keberadaan Terancam:
Meskipun beruang Kodiak tidak terdaftar dalam daftar spesies yang terancam punah di seluruh dunia, populasi mereka mungkin terancam oleh perubahan iklim dan tindakan manusia di beberapa tempat.
Beruang Kodiak biasanya menikah dari bulan Mei hingga Juni. Anak beruang lahir sekitar enam hingga delapan bulan kemudian.
Jangkrik Pemakan Daging dari Zaman Dinosaurus
Selasa, 8 Februari 2011 - 09:11 WIB
VIVAnews - Sebuah fosil serangga predator dari zaman dinosaurus baru-baru ini ditemukan di lapisan kapur yang terletak di wilayah utara Brazil. Serangga ini adalah serangga karnivora pemakan daging yang berasal dari 100 juta tahun silam.
Nenek moyang jangkrik itu hidup di periode Cretaceous, sesaat sebelum superbenua Gondwana (superbenua yang mencakup benua Afrika, Amerika Selatan, Australia, India, Arab, dan Antartika saat ini) terpecah.
Seperti dikutip dari situs LiveScience, ia berasal dari genus Schizodactylus atau jangkrik berkaki miring. Genus Schizodactylus mencakup jangkrik yang ada saat ini, belalang, serta binatang bernama katydid.
"Nama ini mereka dapatkan sesuai dengan kaki yang mereka miliki yang membuat mereka bisa melenting dan menyokong tubuh mereka di habitat berpasir untuk memburu mangsa mereka," kata Sam Heads, Ketua peneliti yang menemukan fosil ini.
Saat berburu, kata Heads, spesies ini sebenarnya tak menggunakan strategi khusus. Serangga bertubuh tambun ini keluar malam hari menyisir habitat mereka untuk mencari mangsa. "Mereka bisa bergerak dengan cepat bila diperlukan... dan mereka cukup rakus," ujar Sam yang berasal dari University Illinois itu.
Setidaknya, ia memiliki perbedaan dengan jangkrik yang ada saat ini. Dengan panjang sekitar 6 cm dari kepala hingga ke bagian belakang tubuhnya, ia memiliki postur yang agak aneh.
Antenanya lebih panjang dari tubuhnya. Jangkrik ini juga memiliki sayap yang tergulung dan kaki yang tajam seperti sepatu salju. Menurut Heads, ini untuk mendukungnya tetap bisa menjejak di daerah berpasir.
Namun, jangkrik yang sangat agresif ini tak bisa terbang walaupun memiliki sayap. Sayapnya, kata Heads biasanya hanya bisa dimekarkan saat diperlukan. Secara umum, kata Heads, jangkrik ini tidak begitu banyak mengalami evolusi atau mengalami periode 'evolutionary stasis' selama paling tidak 100 juta tahun. (sj)
Waktu Hidup yang Terbatas:
Di alam liar, Beruang Kodiak hidup sekitar 20 hingga 25 tahun.
Termasuk Golongan Vertebrata
Hewan karnivora termasuk dalam golongan vertebrata, atau hewan dengan tulang belakang.